MENGUKUR KELANGKAAN SUMBER DAYA ALAM
MENGUKUR KELANGKAAN SUMBER DAYA ALAM
1.1 Pendahuluan
Terdapat kelompok optimis dan kelompok pesimis mengenai persediaan sumber daya alam. Dengan adanya dua kelompok pemikiran itu telah dirasakan perlunya untuk meneliti lagi manakah diantara kedua kelompok pemikir itu yang pendapatnya dapat diterima. Dengan kata lain kita perlu mengadakan pengukuran tentang jumlah persediaan sumber daya alam. Namun demikian tidak mudah bagi para ahli ekonomi untuk mengetahui apakah sumber daya alam yang ada itu masih banyak jumlahnya dalam arti kuantita atau volume tertentu.
Ahli geologi dengan ilmu dan alat yang mereka miliki lebih mampu dalam mengukur kuantita atau volume batu bara yang tersedia dalam bumi. Demikian pula ahli pertanahan lebih tau mengetahui tanah mana yang masih subur serta berapa luasnya dan sebagainya. Namun demikian ahli ekonomi dengan peralatan analisis yang mereka miliki juga harus dapat mengetahui masih banyak atau tinggal sedikit sumber daya alam tertentu itu tersedia didalam bumi atau dipermukaan bumi ini, walaupun tidak dapat menentukan volume atau jumlahnya secar pasti dalam ukuran tertentu. Sering ahli ekonomi hanya mengatakan sumbr daya alam itu langka atau tidak dan kelangkaa ini lebih bbrarti kelangkaan ekonomi bukan kelangkaan fisik.
Dan arti dari langka itu yakni keadaan dimana jumlah barang yang diminta lebih bnyak daripada jumlah barang yang ditawarkan atau yang tersedia. Alam kaitanyya dengan sumber daya alam, persediaan itu diharapkan pada tingkat konsumsi sumber daya alam pertahun untuk memperkirakan berapa lama lagi jumlah persedian tersebut akan dapat dikonsumsi untuk menopang kehidupan manusia. Untuk mengetahui lanka atau tidaknya sumber daya alam dibumi ini, para ahli konomi menggunakan berbagai cara atau alat pengukur dalam bidang ilmunya, yaitu dengan melihat harga barang sumber daya alam dan nilai sewa ekonomis atau economic rent.
Masalah sumber daya timbul karena adanya ketidakseimbangan antara sumber daya yang tersedia dengan kebutuhan manusia yang terus meningkat. Ada empat masalah yang berkaitan dengan keberadaan sumber daya, yaitu masalah kependudukan dengan lingkungan hidup, masalah produktivitas lahan dan manusia, masalah kualitas lingkungan dan masalah penyebaran sumber daya. Hukum kelangkaan merupakan landasan fundamental bagi keberadaan ekonomi sumber daya manusia dan ekonomi sumber daya alam. Ekonomi sumber daya manusia sebagai cabang khusus dari ilmu ekonomi pada dasarnya menjelaskan bagaimana memanfaatkan sumber daya manusia yang terbatas dalam rangka menghasilkan berbagai barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia seoptimal mungkin. Sejalan dengan itu, ekonomi sumber daya alam juga merupakan cabang khusus dari ilmu ekonomi yang kajiannya memfokuskan pada masalah pemanfaatan sumber daya alam yang ada, baik pada waktu sekarang maupun masa yang akan datang. Dalam membahas fokus kajiannya, ekonomi sumber daya manusia tidak hanya menggunakan teori ekonomi mikro tetapi juga teori ekonomi makro. Di lain pihak, ekonomi sumber daya alam lebih banyak menggunakan pendekatan teori ekonomi mikro. Ekonomi sumber daya manusia dan ekonomi sumber daya alam keduanya dapat dikategorikan sebagai ilmu ekonomi terapan atau ilmu ekonomi normatif.
Kondisi dimana manusia tidak mempunyai cadangan yang cukup akan sumber daya untuk dapat memenuhi segala kebutuhannya disebut kelangkaan. Hal ini dapat diartikan bahwa kelangkaan itu terjadi karena jumlah kebutuhan manusia ini lebih banyak dibandingkan dengan jumlah barang dan jasa yang tersedia. Kelangkaan bukan menjadi sebuah masalah yang sulit ditemukan. Kelangkaan diartikan sebagai salah satu alat yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang jumlahnya tidak sebanding dengan kebutuhan yang harus dipenuhi.
Terdapat dua pengertian mengenai kelangkaan:
1. Dalam memenuhi kebutuhan,alat pemenuh kebutuhan tidak cukup untuk memenuhinya. Contohnya : air merupakan barang yang sangat dibutuhkan oleh setiap manusia, jika air akan mengalami kelangkaan dapat mengakibatkan kesengsaraan bagi kehidupan manusia.
2. Untuk mendapatkan alat pemuas kebutuhan ini, manusia memerlukan suatu pengorbanan yang lain. Contohnya : Seseorang ingin membeli beberapa perhiasan, namun disisi lain ia sangat ingin memiliki mobil sport yang diproduksi terbatas (langka). Maka ia harus mau mengorbankan keinginan untuk membeli perhiasan itu jika ingin membeli mobil sport yang langka.
1.2 Penyebab Terjadinya Kelangkaan Sumber Daya Alam
Terdapat beberapa penyebab terjadinya kelangkaan sumber daya alam yaitu:
1. Pertumbuhan penduduk yang sangat cepat
Salah satu faktor penyebab terjadinya suatu kelangkaan ialah pertumbuhan penduduk, karena jika meningkatnya pertumbuhan penduduk maka akan menyebabkan jumlah kebutuhan juga pasti akan meningkat. Sedangkan, jumlah alat pemuas kebutuhan hanya terbatas untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas.
2. Sifat serakah manusia
Itulah mengapa manusia merupakan makhluk yang tak ada puasnya dalam memenuhi setiap kebutuhan dan keinginannya. Karena sifat serakah yang dimiliki manusia ini, menyebabkan terjadinya eksploitasi alam secara besar-besaran dimana tujuannya hanya untuk mendapatkan keuntungan yang besar.
3. Terbatasnya akan kemampuan produksi
Dalam hal ini, dengan kemajuan teknologi menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi produksi. Kemajuan teknologi di negara maju berlangsung sangat cepat, sementara kemajuan teknologi di negara berkembang lebih lambat tidak sebanding dengan meningkat dan berkembangnya kebutuhan barang dan jasa.
4. Bencana alam
Kelangkaan terjadi karena beberapa faktor penyebabnya ialah bencana alam, hal ini berpengaruh terhadap proses dalam pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Kerusakan yang ditimbulkan karena bencana alam, akan berpengaruh terhadap berlangsungnya kehidupan manusia. Contohnya : bencana banjir mengakibatkan terganggunya distribusi barang dan jasa, akibatnya masyarakat.
5. Letak geografis yang berbeda
Persebaran sumber daya dipenjuru dunia ini tidak merata. Ada yang daerah tanahnya subur dan ada yang yang gersang. Perbedaan daerah ini menyebabkan kelangkaan.
1.3 Dampak Kelangkaan Sumber Daya Alam Terhadap Perekonomian
Terjadinya kelangkaan sumber daya alam menimbulkan dampak terhadap perekonomian di masyarakat. Di bawah ini beberapa contoh dampak kelangkaan sumber daya alam terhadap perekonomian:
1. Menurunnya tingkat produksi
Dalam sistem produksi, alam menjadi sebagai salah satu input produksi. Semakin besar sumber daya alam, maka hal ini akan berpengaruh kepada cadangan atau bahan mentah yang akan diproduksi. Namun sebaliknya, jika sumber daya alam yang tersedia semakin berkurang atau langka maka produksi yang dihasilkan semakin sedikit juga.
2. Menurunnya pendapatan masyarakat
Jika suatu perusahaan mengalami penurunan tingkat produksi, maka secara otomatis tenaga kerja yang diperlukan juga sedikit, sehingga hal ini menyebabkan akan terjadinya pemberhentian tenaga keja (PHK). Karena hal ini menyebabkan terjadinya pengangguran atau turunnya pendapatan masyarakat.
3. Menaiknya harga-harga barang
Tingkat produksi berpengaruh terhadap sumber daya alam yang langka, jika sumber daya alam yang tersedia hanya sedikit, maka barang yang diproduksipun sedikit juga. Hal ini akan berdampak pada harga barang yang diproduksi tersebut, yaitu kenaikan harga karena barang yang diproduksi hanya sedikit sedangkan permintaan akan barang tersebut lebih besar.
1.4 Cara Mengatasi Kelangkaan Sumber Daya Alam
Cara yang bisa ditempuh untuk mengatasi kelangkaan diantaranya adalah dengan:
1. Mengadakan Eksplorasi dan Penemuan
Eksplorasi dilakukan untuk mendapatkan sumber daya yang baru, yang belum diketahui atau yang belum pernah didapatkan sebelumnya. Penemuan sumber daya yang baru ini memungkinkan ketersediaan sumber daya alam akan meningkat. Namun pada dasarnya pula akan terjadi berkurangnya stok yang tersedia yang tersedia di alam.
2. Kemajuan teknologi
Kemajuan teknologi memungkinkan untuk bisa mengurangi biaya dalam mengelola sumber daya dengan menemukan cara-cara terbaru yang lebih efisien. Dengan secara otomatis tingkat dan jenis ateknologi yang sedang dikembangkan ini dapat disesuaikan dengan tingkat kelangkaan sumber daya.
3. Penggunaan substitusi
Dengan sumber daya yang berlimpah dapat dimanfaatkun untuk menjadikannya barang substitusi sumber daya yang langka. Jika proses subtitusi sember daya yang diperbaharui dengan sumber daya yang tidak dapat diperbahurui semakin mudah, maka dampak terhadap proses kelangkaan semakin kecil. Misalnya penggunaan bioenergi sbagai substitusi dari BBM.
4. Pemanfaatan kembali dan daur ulang
Pemanfaatan kembali adalah barang-barang yang tidak terpakai lagi oleh seseorang dapat digunakan kembali, dengan syarat masih layak pakai, dapat digunakan dan berfungsi. Sedangkan, daur ulang adalah proses menjadikan suatu barang bekas menjadi barang baru yang dapat menjadi sesuatu yang bernilai dan berguna, hal ini bertujuan untuk mengurangi sampah atau limbah.
Belum ada Komentar untuk "MENGUKUR KELANGKAAN SUMBER DAYA ALAM"
Posting Komentar